Kamis sore tak seperti biasanya pukul 16.30 sudah out dari ruangan demi janji dengan the ladies dari keluarga rempong cemara. Pukul 17.00 sudah anteng depan Kebun Binatang Surabaya sekalian ngojek penumpang dari the city of crayen alias krian, kasihan juga jika penumpang khusus ini ditinggal karena dari semalam bawaannya sudah galau gundah gulana.

Dan waktu berlalu,kemacetan Surabaya di sore hari pun telah ditembus hingga kami sampai di tujuan “Balai Pemuda”. Di tempat ini memang sedang diadakan agenda tahunan yakni Book Fair yang sudah menginjak kali ke-29. Selain berburu buku tentunya ada yang lebih spesial yang membawa kami hingga rela pulang lebih awal dari kantor, menyusuri surabaya, menghirup udara yang sedang penuh dengan CO,demi apalagi kalau bukan demi sang Kakak gede   Stebby Julionatan yang sedang dibedah buku Puisinya oleh mbak Heti Palestina Yunani sang matahari kecil di jalan sutra.

Setelah sebelumnya borong beberapa buku yang benar-benar miring harganya plus bonus Jurnal dan buku etnografi kesehatan yang diberikan cuma-cuma oleh Pusat Humaniora Kemenkes RI, kami pun duduk anteng menunggu bedah buku “Biru Magenta”. Yup!! Biru Magenta adalah kumpulan sajak yang disusun oleh Kang Stebby dan Mbak Ratna Setyavati. Kami sudah lama mendengar tentang buku tersebut dan sudah lama ingin membelinya, tapi siapa sangka isinya begitu dalam. Sebelum acara dimulai tiba-tiba (walau sebenarnya teman-teman sudah iseng daftarkan) salah satu dari kami diminta maju untuk membacakan salah satu Puisinya, pas banget yang ditunjuk adalah salah satu dari kami yang sedang baper dan sajak yang dipilihnya pun sepertinya benar-benar pas dengan suasana hatinya. Karena gak tega perlihatkan raut wajahnya saat baper, berikut adalah lembar sajak yang dipilihnya :p

Salah Satu Sajak Di Biru Magenta
Salah Satu Sajak Di Biru Magenta

Setelah “cie cie moment” langsung masuk ke acara inti, Kang Stebby memaparkan tentang proses pembuatannya. Kalau dilihat di puisinya sih sepertinya memang ada “sesuatu klugat kluget” antara dua penyair ini, hingga bisa menciptakan status-status bersajak di Facebook dan kemudian merangkainya dalam satu buku yang sangat manis.

MC Kocak - Kang Stebby - Mbak Heti Palestina
MC Kocak – Kang Stebby – Mbak Heti Palestina

Ditengah diskusi, tampil pula komunitas Sae Sanget Indonesia yang membawakan musikalisasi Puisi yang diambil dari Biru Magenta. Dan yang dipilihnya pun pas banget, mbak shenobi membawakan sajak “Laki-Laki Paling Romantis Sedunia”

Setiap pagi, setidak-tidaknya memang kami selalu mengirim pesan singkat, “Selamat pagi dan aku mencintaimu” bukan untuk bergombal ria. Tapi, pesan singkat dan terkesan praktis itu adalah cara kami melukis senyum di wajah masing-masin sebagai bekal kekuatan menjalani hari-hari yang kadang tak ramah

Komunitas Sae Sanget Indonesia Mas Arie - Sheren - Mbak Shenobi
Komunitas Sae Sanget Indonesia
Mas Arie – Sheren – Mbak Shenobi

Diselanya ada sheren yang membawakan “Selamanya Cinta – D’cinamon- yang lalu dilanjutkan dengan balasan sajak yang dibawakan Mas Arie “Perempuan Yang Paling Saya Butuhkan”

Ia tidak berdiet, Perempuan itu memakan apa saja yang saya makan. Bahkan sering melebihi porsi saya. Bayangkan dua mangkuk mie ayam plus seporsi ceker tambahannya. Dua gelas pokak, masih ditambah lagi segelas teh hangat sebagai teman menyantap pisang goreng. Pernahkah kau temukan perempuan seperti itu?

Sampai di sajak itu langsung #makjleb, kalau anak gaul bilang “INI GUVE BANGET”. Doyan makan dan ah ya…Laki-laki paling romantis itu mungkin kamu hai jodohku,kemudian sayup lagu ,Raisha- Jatuh Hati, terdengar dan membawa pikiran ini semakin masuk menghayati setiap katanya. Malam itu riuhnya lalu lintas di sepanjang Jalan Pemuda seakan senyap, hanya musik itu dan khayalan tentang seseorang entah siapa.

Mungkin bagi sebagian orang malam minggu adalah malam yang sangat romantis, tapi bagi saya kamis malam kemarin adalah malam paling romantis, setidaknya di awal bulan Oktober ini. Hingga di rumahpun saya masih menekuni biru magenta dan membaca lembar demi lembarnya. Dan ini adalah halaman favorite saya 🙂

Semua Ini Kesalahan Adam dan Hawa
Semua Ini Kesalahan Adam dan Hawa
“Biru Magenta”

Mungkin ini adalah sajak favorite saya, tapi ada lembar-lembar sajak lainnya yang mungkin akan tepat bagi kalian, karenanya Biru Magenta sangat direkomendasikan untuk berada dalam jajaran koleksi buku kita 🙂

WASPADA!!!!!!!!!! peringatan bagi yang tidak bisa renang, sebagai antisipasi mungkin perlu pakai pelampung saat membacanya,karena sajaknya begitu dalam dan mungkin akan membawamu tenggelam :p